Senin, 30 Januari 2012

Kekuatan Pikiran Bawah Sadar

Sebuah kekuatan yang dahsyat berada pada diri kita sendiri. Obat paling mujarab 90% adalah diri kita sendiri, jadi mengapa kita tidak tahu potensi diri kita sendiri. Segala sesuatu yang kita rasakan adalah berasal dari hasil penciptaan pikiran kita. Rasa sakit kita rasakan karena dalam pikiran terdapat memori tentang rasa sakit, tapi cobalah kita balikkan fakta tersebut. Pikiran yang berupa semangat dapat mengubah segalanya. Seorang samurai ketika melakukan harakiri (hara ’perut’, kiri ’memotong’), ia mampu bertahan dalam beberapa detik untuk melakukan sayatan demi sayatan pada perutnya, mengapa ia bisa bertahan hingga bisa menuntaskan proses harakiri-nya? jawabnya karena kekuatan pikiran mampu mengendalikan dan memberi semangat kedalam jiwanya.

Alam pikiran manusia terbagi dalam dua zona, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Sebenarnya kedua pikiran kita ini selalu saling berdialog sepanjang hayat berdaarkan perannya masing-masing. Ketika pikiran sadar menginginkan suatu tindakan maka pada prosesnya pikiran bawah sadar turut melakukannya, Pernahkan kita terpikirkan saat kedua tangan kita melakukan pekerjaan, sementara jantung selalu memompa darah selama dua puluh empat jam, Pada saat kita memikirkan sesuatu atau sedang melamun misalnya, maka pikiran kita akan melakukan dialog, realisasi dari dialog itu seolah-olah jika kita melihat orang lain seperti ngomong sendiri, padahal itulah kenyataannya bahwa pikiran sadar dan bawah sadar sedang berdialog.

Pada saat kita sedang menetapkan suatu keinginan, maka katakanlah keinginan kita itu kepada jiwa bawah sadar, niscaya ia akan mendengar tanpa melupakannya sedikit pun. Kecerdasan bawah sadar tidak akan membohongi kita. Ia memantau tanpa henti dan akan bertindak sesuai keinginan dan harapan jiwa sadar kita. Kecerdasan yang dimiliki jiwa bawah sadar menjadikan segala tindakan yang diinginkan jiwa sadar akan akurat dilakukan. Pernahkah kita membayangkan suatu ketika, dalam rutinitas yang kita lakukan ternyata banyak yang dikelola oleh jiwa bawah sadar. Jiwa sadar hanya melaporkan dan mengatakan rencana, dan pada pelaksanaannya jiwa bawah sadarlah yang membimbing kita ke jalan menuju hal yang dinginkan.

Pada rutinitas pagi, kita mengatakan secara sadar dalam hati berniat akan segera berangkat ke kantor pukul tujuh. Niat ini secara tidak langsung sebenarnya disampaikan jiwa sadar kita kepada jiwa bawah sadar yang sudah faham keinginan tersebut. Kemudian jiwa bawah sadar dengan rela akan melakukan rangkaian kegiatan secara otomatis sampai pada saat jam menunjukkan pukul tujuh. Rangkaian kegiatan tersebut bisa berupa bersiap-siap, mandi, sarapan dan lain-lain, kemudian pada saatnya pukul tujuh jiwa bawah sadar itu akan mengingatkan kita agar segera berangkat. Sampai dalam perjalanan, pasti kita pernah melakukan serangkaian tindakan secara sadar, seperti mengobrol sambil nyetir, berpikir tentang rencana-rencana yang akan dilakukan di kantor dan lain-lain, hingga tanpa terasa tiba-tiba kita sudah sampai di tempat kerja, nah siapakah yang mengontrol kendaraan kita, mengarahkan jalan dan membimbing kita? tiada lain jiwa bawah sadar kita yang cerdas dan telah terlatih.

Kita hanya perlu melaporkan tujuan yang akan dilakukan dan pada prosesnya biarlah pikiran bawah sadar kita yang dahsyat yang akan melakukannya. Tetapkan hati dengan konsisten dan lakukanlah dialog padanya tentang harapan kita, maka ia pasti akan melakukannya dengan tanpa kita bersusah payah. Bila segala sesuatu yang berat selalu kita serahkan kepada alam bawah sadar maka sesungguhnya kita melatih diri sendiri untuk melakukan keikhlasan. Kekuatan bawah sadar akan merefleksi saat kita terdesak tanpa harus diminta. Seorang ahli bela diri akan secara refleks menangkis atau menghindari sebuah serangan, maka pada saat inilah pikiran bawah sadar yang sudah terlatih yang berperan, pikiran sadar tidak akan tahu bagaimana prosedur menghindar pada saat itu dalam sekejap, tapi pikiran bawah sadar tidak akan menunggu perintah ia akan otomatis merespon apa yang seharusnya dilakukan.

Alam bawah sadar mencetak apa yang dikehendaki oleh alam sadar, ia mampu mengakumulasi segala kehendak baik yang positif maupun yang negatif. Jika kita mampu berpikir secara benar, tepat, harmonis, menyenangkan, lalu secara tidak disengaja mengendap dalam pikiran bawah sadar, maka pikiran bawah sadar akan melipatgandakan daya kerjanya dengan cara yang terbaik dan jujur. Dalam kasus tertentu, terkadang kita mengatakan “ Akan saya coba dulu”, “Sepertinya saya tidak akan mampu”, maka sesungguhnya bahwa pikiran dan perasaan bawah sadar kita akan menanggapi apa yang dikatakan oleh pikiran sadar kita. Pikiran sadar mengatakan hal tersebut karena mungkin memiliki pertimbangan rasional, tapi tidak berlaku bagi pikiran bawah sadar. Ia akan berlaku indifenden untuk memutuskan mampu untuk melakukannya, karena ia yakin bahwa Tuhan telah memberi kemampuan untuk itu. Anggapan mampu dan tidaknya suatu tindakan yang akan dilakukan tentunya didasarkan pada getaran energi yang ada pada jiwa bawah sadar. Jadi tidak serta merta apapun dapat dilakukan. Pikiran bawah sadar seorang tukang becak tidak akan mengatakan ia mampu menjadi presiden, karena getaran energi yang mengarah ke sana hampir tidak memungkinkan atau bahkan mungkin tidak ada dari berbagai aspek. Lain lagi misalnya bagi seorang dosen, pikiran bawah sadar akan mengijinkan untuk mengatakan mampu karena paling tidak getaran energi yang melingkupinya dapat mendukung ke arah sana, misalkan karena pertimbangan intelektualitas, banyaknya relasi, kompetensi dan faktor-faktor yang memungkinkan energi itu mengalir ke arah tujuan yang dimaksudkan.

Dalam dunia kesadaran, pikiran selalu berkolaborasi dengan hati, sedangkan dalan dunia bawah sadar, pikiran selalu berkolaborasi dengan nurani, itu sebabnya nurani tidak akan pernah bisa bohong, karena ia melekat dengan pikiran bawah sadar, ia akan muncul dan disadari apabila terjadi suatu pertentangan batin. Pikiran sadar mengatakan ‘tidak’, padahal sebenarnya menurut nurani mengatakan ‘ya’. Oleh karena itu kejujuran adanya pada nurani, karena nurani dapat merasakan keikhlasan dan penerimaan yang sangat tinggi, ia akan merasakan tanpa rekaan pikiran sadar. Pikiran sadar akan dikalahkan oleh nurani kalau kita mau benar-benar terbuka untuk menjelmakannya. Nurani adalah fitrah manusia yang dikaruniakan oleh Tuhan untuk mendampingi manusia sadar agar dapat merasakan kejujuran dan kebijaksanaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar